Main Article Content

Abstract

Penyakit dermatitis di Puskesmas Mataoleo selalu masuk ke dalam sepuluh besar penyakit pada tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2015, 2016 dan 2017. Dimana pada tahun 2015 jumlah penderita sebanyak 501 orang (7,85%), tahun 2016 jumlah sebanyak 533 orang (8,35%), dan meningkat pada tahun 2017 sebesar 555 orang (8,69%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebersihan perorangan, riwayat alergi dan sanitasi air bersih dengan kejadian dermatitis pada nelayan suku bajo di Desa Lora Kec. Mataoleo Kab. Bombana.

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah 56 orang dengan tehnik penarikan sampel proporsional random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 49 orang.Analisis data menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian diperoleh ada hubungan sedang antara kebersihan perorangan dengan kejadian dermatitis dengan nilai phi sebesar 0,427. Ada hubungan sedang antara riwayat alergi dengan kejadian dermatitis dengan nilai X2 hit = 6,786 > X2 tab = 3,841. Ada hubungan kuat antara sanitasi air bersih dengan kejadian dermatitis dengan nilai X2 hit = 14,968 > X2 tab = 3,841. Diharapkan kepada pemerintah Desa Lora untuk bekerja sama dengan unit Puskesmas terdekat melalui Kebersihan Perorangan, Riwayat Alergi dan Sanitasi Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan.



Keywords

Dermatitis Kebersihan perorangan Riwayat alergi Sanitasi

Article Details

How to Cite
Anita Gusmawati, Achmad Kadarman and Ahmad Saleh (2019) “FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA NELAYAN SUKU BAJO DI DESA LORA KEC.MATAOLEO KAB.BOMBANA”, Miracle Journal of Public Health , 2(1), pp. 19-27. doi: 10.36566/mjph/Vol2.Iss1.7.

References

  1. WHO. 2009. Profil Kesehatan Dunia. http://www.dermatitiskontak.co.id. Diakses 25 Januari 2017.Rakawhisnu. 2007. Indonesia bukan Negara maritime. http://rakawhisnu.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 februari 2018.WHO. 2009. Profil Kesehatan Dunia. http://Dermatitis.co.id. diakses 25 Februari 2017.Mawarli. 2006. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates.Dinkes Prov. Sultra. 2017. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara. Kendari. Kendari: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.Dinkes Kab. Bombana. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten Bombana. Bombana: Dinas Kesehatan Kabupaten BombanaPuskesmas Mataoleo. 2017. Profil Kesehatan Puskesmas Mataoleo 2016.Syamsunir.1992. Dasar-dasar Mikrobiologi Parasitisme untuk Perawat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Sarfiah dkk. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Dermatitis Kontak Iritan Pada Nelayan Di Desa Lamanggau Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi Tahun 2016 [Jurnal].Budiono, Irwan & Cahyawati Nur Imma. 2016. Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Pada Nelayan,Jurnal.Depkes RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.Djuanda, Adhi, Hamzah Mochtar, & Sitti Aisah. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi V. Jakarta: FK UI.Notoadmodjo, Seokidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Edisi Revis. Jakarta: Rineka Cipta.Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.