Main Article Content
Abstract
Berdasarkan profil Puskesmas Wua-Wua yang terdiri dari tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Anawai, Kelurahan Wua-Wua, Kelurahan Mataiwoi menyatakan bahwa tahun 2016 kasus kunjungan ISPA sebanyak 631 kasus, tahun 2017 sebanyak 615 kasus, tahun 2018 sebanyak 611 kasus kunjungan. Hal ini disebabkan sebagian ibu balita lebih memilih untuk merawat balitanya dirumah karena keterbatasan biaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara sanitasi fisik rumah dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita di wilayah kerja Puskesmas Wua - Wua Kecamatan Wua - Wua Kelurahan Anawai tahun 2019.
Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian sebanyak 660 Kepala Keluarga. Sampel penelitian ibu yang mempunyai anak 0-5 tahun sebanyak 87 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan propotional random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian adalah ada hubungan kuat antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA pada balita dengan nilai =0,644 ada hubungan kuat antara kelembaban dengan kejadian ISPA pada balita dengan nilai =0,644, ada hubungan sedang antara lantai rumah dengan kejadian ISPA pada balita dengan nilai =0,435, ada hubungan sedang antara dinding rumah dengan kejadian ISPA pada balita dengan nilai =0,350 dan ada hubungan sedang antara atap rumah dengan kejadian ISPA pada balita dengan nilai =0,350.
Keywords
Article Details
References
- 1. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta; 2016.
- 2. WHO. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang Cenderung menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Geneva; 2007.
- 3. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012.Jakarta; 2013.
- 4. Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.
- 5. Ambarwati dan Dina. Hubungan antara Sanitasi Fisik Rumah Susun (Kepadatan Penghuni, Ventilasi, Suhu, Kelembaban, danPenerangan Alami) dengan Kejadian Penyakit ISPA. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2007; 1 (2). 40-46.
- 6. Azwar, A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara; 2007.
- 7. Krieger,J.dan Higgins,D.L. Housing and Health. Time Again for Public Health action; 2002.
- 8. Suryanto. Hubungan Sanitasi Rumah dan Faktor Intern Anak Balita Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Balita Di Trimojo Jawa Barat. Skripsi. Universitas Airlangga; 2003.
- 9. Winardi, W. Hubungan antara Kondisi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Penyakit ISPA Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sario Kecamatan Sario Kota Monado. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2015; 2 (5). 260-247.
- 10. Mahyudin dan Ronny. Suhu, Kelembaban, dan Pencahayaan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita di Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala. Universitas Sumatera Utara; 2016.
- 11. Bustan MN. Epidemiologi penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
- 12. Muryunani, A. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media; 2010.